Sabtu, 10 Oktober 2015

Di Bawah Bendera Dua Ormawa




Kenapa saya menjajarkan dua logo ormawa ini ?? karena saya dibesarkan dalam dua organisasi ini.
Teruntuk rekan - rekan saya di HIMASIKA ITS, sejujurnya saya rindu bekerja sama dengankalian. Sense of belonging yang sudah mantab dihati saya bilang begitu. Khusus rekan - rekan departemen Kominfo yang sudah seperti keluarga bagi saya, masa kerja yang hanya satu periode itu terasa terlalu singkat bukan ? Banyak sekali kenangan kita dibawah bendera Himasika ini. Masih lengkap saya simpan didalam Harddisk saya. Tidak tertumpuk, pun tidak terlupakan. Meski sekarang kepengurusan baru sudah datang, dan Kominfo berganti nama menjadi Medfo.
Adapun kini keluarga baru saya di BEM FMIPA ITS, saya ucapkan terimakasih telah menyambut dan memungut saya, mengamanahi saya tugas yang cukup berat, yaitu sebagai Kadep Hublu yang secara ranah masih bergabung dengan Kominfo. Secara otomatis saya merasa bertanggungjawab atas nasib dan kinerja staff saya. Meski tidak saya pungkiri, Banyak sekali masalah yang harus diselesaikan selama awal kepengurusan. Mading yang dirusak, Proker yang dari kepengurusan kemarin tidak terlaksana, Majalah yang entah akan bagaimana nasibnya, dan banyak lagi. 
Sering sekali saya tidak sengaja membandingkan keluarga Kominfo di Himasika dulu dengan keluarga Hublu yang sekarang. Maaf, saya tau ini salah. Nyatanya, keluarga Hublu yang saya pegang sekarang belum bisa solid, sesolid keluarga yang terdahulu. Yang ini juga menjadi salah saya. Daripada internalisasi dengan staff, saya malah sering asik sendiri berekspansi dengan ormawa diluar, dengan tugas kuliah, dengan planning-planning saya pribadi untuk departemen, ataupun quality time berdua dengan sekdep saya tercinta, Pambayun Purbandini yang kebanyakan malah membahas proker secara pribadi tanpa melibatkan staff.
Overall, saya menyayangi dua keluarga besar saya beserta kekurangan dan kelebihan didalamnya. Dulu dan sekarang. Kepada dua ormawa yang telah berjasa membesarkan saya, jayalah selalu, sukseslah selalu, dan semoga selalu amanah.
VIVAT FMIPA !!
VIVAT FISIKA !!

Jumat, 09 Oktober 2015

Praktikum Fiber Optik

Kalau mendengar kata fiber optik, seringklai kita membayangkan sebuah sistem telekomunikasi. Tapi praaktikum ini berbeda. Dalam praktikum yang saya lakukan dengan rekan-rekan saya, fiber optik disini merupakan sistem lintasan muatan yangmengalir menuju sebuah photodioda.
Rangkaian alat yang kami buat adalah, sebuah LED yang dihubungkan pada power supply. kemudian terdapat sebuah fiber optik sederhana yang ujung-ujungnya dihubungkan dari LED menuju photodioda. Lalu, sebagian fiber optik tercelup dalam sebuah larutan gula dapur. Yang diamati pada praktikum ini adalah besar tegangan yang terjadi pada photodioda menurut variasi larutan. Sedangkan variasi larutan yang digunakan adalah aquades, larutan garam dapur 1M, 3M, dan 4M.
Besar tegangan yang terjadi dimaksutkan untuk menganalisa rugi daya yang dipengaruhi oleh perbedaan larutan. Semakin tinggi molaritas larutan yang digunakan, maka tegangan yang dihasilkan juga semakin tinggi, pun juga rugi daya yang dihasilkan akan semkain kecil. Hal ini disebabkan oleh kemampuan larutan untuk membantu fiber optik dalam membiaskan cahaya yang dihasilkan oleh LED sehingga kemampuan untuk menghantarkan muatan juga lebih baik

Percobaan Citra Spekel

Menurut saya, percobaan ini merupakan percobaan dengan proses pengambilan data paling cepat dan mudah. Yang harus dilakukan hanya  menyinarkan laser He-Ne melewati sebuah busur yang diatur pada sudut tertentu yang kemudian cahayanya diteruskan menuju pada sebuah permukaan suatu bahan.
Yang digunakan  pada percobaan kali ini adalah Amplas dengan tingkat kekasaran 240, 500, dan 2000. Juga kertas HVS dan tissue. Sedangkan variasi sudutnya adalah 0 derajat, 30, 60, dan 90 derajat.
Pada praktikum citra spekel, materi yangdiperoleh adalah, bahwa nilai mean dari sinar pantul yangdihasilokan berbanding lurus dengan kekasaran permukaan bahan. Sehingga, dalam praktikum ini, nilai mean tertinggi dimiliki oleh amplas 2000. Sedangkan standar deviasi berbanding terbalik. Yaitu, semakin kasar permukaan bahan, maka nilai standar deviasinya akan semakin rendah.

Praktikum Spin Coating

Sebelum dilakukan percobaan ini, saya tidak memiliki gambara sama sekali mengenai apa itu Spin Coating. Yang saya tau hanyalah, bahwa spin coating merupakan pelapisan dengan cara diputar.
Sebagai tugas pendahuluan, asisten laboratorium meminta praktikan untuk meresume sebuah Jurnal mengenai Spin Coating dan menjelaskan kepada asisten mengenai isi dari jurnal tersebut. Otomatis saya harus benar-benar membaca dan mempelajari.
Jadi, percobaan spin coating kali ini merupakan percobaan yang dilakukan dengan cara membuat lapisan tipis pada sebuah substrat, yangmana kali ini menggunakan permukaan kaca preparat. Sedangkan sebagai pelapis, digunakan larutan PMMA(polymethil methacrilate). Sebelum digunakan, pinggiran kaca harus diamplas sampai halus agar lebih mudah mengamati hasil coating yang terbentuk melalui mikroskop optis.
Praktikum kali ini saya anggap failed. Karena, pada akhirnya setelah dua kali kelompok saya mencoba ambil data, kami tetap tidak dapat mengamati lapisan yang terbentuk. Entah karena apa, saya pribadi masih belum mendapat penjelasan. Pada saat mengamati melalui mikroskop optis, mikroskop telah dikoneksikan dengan PC menggunakan software Super Eyes. Deangan tujuan agar hasil pengamatan dapat dihitung ketebalannya dan dapat disimpan dalam bentuk file foto.
Setelah berusaha mencoba ambil data dan akhirnya tetag gagal, kami diberi data oleh asisten untuk diolah dan dijadikan bahan untuk membuat laporan. Dalam data tersebut, terdapat tiga variasi kaca dan dua variasi kecepatan spin coater. Untuk variasi ketiga dari jenis kaca, yaitu kaca yang sama sekali tidak diberi perlakuan coating.
Dari data yang kami peroleh dari asisten laboratorium, dapat disimpulkan bahwa semakin cepat kecepatan angular dari coater, maka lapisan yang terbentuk akan semakin tipis. Kemudian, tidka semua liquid atau larutan atau cairan dapat dijadikan lapisan dengan cara spin coating. Jenis cairannya harus disesuaikan dengan substrat yang akan digunakan. Hal ini berhubungan dengan kemampuan cairan sebagai coater. Harus memiliki viscositastertentu agar dapat menempel dan terlapisi dengan baik.

Praktikum Pola Radiasi Antena

Pada tanggal 23 September lalu, telah selesai dilaksanakan praktikum lab Optoelektronika denga judul praktikum Pola Radiasi Antena. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mencocokkan pola radiasi antenna patch dalam skala logaritma, memahami sifat-sifat dan prinsip antenna, juga untuk memahami jenis-jenis pola radiasi antenna.
Jadi percobaan ini dilakukan dengan menggunakan antenna patch yang sudah disediakan oleh assisten laboratorium. Pengambilan data dilakukan sekitar dua jam dengan cara mencoba membaca sinyal keluaran dari antenna menggunakan Network Analyzer. Selama percobaan berlangsung, tidak diperbolehkan ada benda logam disekitar antenna. karena keberadaan benda-benda logam akan mengganggu sinyal antenna.
Kenapa ??
Karena, sinyal antenna merupakan bentuk dari gelombang elektromagnetik yang sebelumnya telah dikonversikan oleh antenna dari bentuk sinyal listrik kedalam bentuk sinyal elektromagnetik.
Arah sinyal keluaran dari antenna disebut dengan pola radiasi antenna yang mana memiliki dua jenis. Yaitu directional dan omnidirectional. Sedangkan antenna yang digunakan pada percobaan ini memiliki pola radiasi omnidirectional, yaitu kesegala arah.
Adapun jenis-jenis antenna ada banyak, namun tidak dibahas dalam praktikum ini.
Outputan dari dilakukannya praktikum ini adalah dapat dibuktikan sendiri oleh praktikan bahwa pola radiasi dari antenna patch adalah benar omnidirectional. Kemudian, praktikan akhirnya mengerti cara menggunakan Network Analyzer. Alat ini pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan Osiloskop yang terdapat di laboratorium Elektronika. Hanya saja penggunaan dan fungsinya berbeda. Hasil interface dari kedua alat ini sama, yaitu berupa gelombang sinusoida atau gelombang yang dikeluarkan oleh alat yang digunakan.